Pembangunan Shelter Dimulai

Pembangunan Shelter Dimulai

BENGKULU TENGAH, Bengkulu Ekspress - Pembangunan shelter atau tempat evakuasi sementara oleh Satgas Pacific Partnership di Desa Pondok Kelapa, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) dimulai. Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu tengah, Drs Tomi Marisi MSi menjelaskan, pembangunan shelter dilakukan secara bertahap.

\"Untuk tahap awal ini, baru 1 gedung yang akan dibangun, yakni gedung 2 lantai,\" kata Tomi.

Secara teknis, struktur bangunan telah didesain sedemikian rupa untuk dijadikan tempat pengungsian. Lantai pertama akan dibangun setinggi kurang lebih 16 meter dari permukaan tanah. \"Dari permukaan tanah, bangunan akan terlihat seperti tower yang tak memiliki dinding. Pada lantai pertama dan lantai kedua (tempat pengungsian,red), barulah gedung dilengkapi dinding,\" kata Tomi.

Lebih lanjut, Tomi menjelaskan, pembangunan shelter diharapkan mampu menjadi wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan perlindungan ketika terjadi bencana alam. Baik gelombang tinggi ataupun gempa bumi.

Sebab itu, pembangunan gedung tentu saja harus dilakukan secara matang dan perhitungan yang tepat. Jangan sampai gedung shelter yang dibangun dengan ketinggian sekitar 25 meter tersebut memiliki konstruksi yang tidak sesuai dengan harapan.

\"Ketika terjadi bencana, masyarakat bisa langsung menuju shelter untuk mendapatkan perlindungan dan keamanan. Ini merupakan pertolongan pertama sebelum akhirnya ada upaya penyelamatan atau evakuasi dari tim dari BPBD Kabupaten Bengkulu tengah. Sebab itulah, kami harap agar pembangunan shelter bisa segera dituntaskan,\" harap Tomi.

Dari hasil koordinasi dengan Satgas Pacific Partnership, ungkap Tomi, pembangunan ditahap awal ini akan tuntas pada pertengahan tahun. Selanjutnya, pembangunan akan kembali dilanjutkan dengan ukuran yang lebih besar. \"Setelah gedung 2 lantai, nantinya juga akan dibangun gedung 5 lantai. Jika tak ada halangan, pengerjaannya dimulai akhir tahun 2019 ini,\" tandas Tomi.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: